Awal Maret 2012
Setiap hari terus-menerus berpura-pura ramai memang melelahkan.
Meramaikan diri sendiri, coba-coba mengubah hati saya yang merasa sangat
kesepian, siapa tahu berhasil.
Ketahuilah, beberapa hari ini saya bukan saya yang sebenarnya, dalam
beberapa hal.
Tanggal 3 Maret saya putuskan berangkat ke Semarang, kembali
belajar, kembali ke sekolah kemandirian saya. Ya, ‘kemandirian’ tujuan saya,
tapi kenapa yang saya rasakan hanya ‘kesendirian’? Mungkinkah kesendirian
merupakan bagian dari siklus kemandirian hidup? Bisa jadi. Saya bilang
kemandirian itu siklus, begini kurang lebih; saat masih bayi kita mempunyai nol
kemandirian, masa anak-anak hingga remaja mulai terbentuk kemandirian semu, mencapai
masa dewasa dengan kemandirian total, sampai di masa tua perlahan-lahan kemandirian
kembali nol. Dan ketika semua proses latihan kemandirian tidak dilalui secara
normal –versi saya tentunya, maka saya akan menjadi manusia dengan kemandirian
tidak sempurna, cacat. Semoga saya berhasil menjadi manusia mandiri yang
sempurna tanpa cacat.
Kembali kepada hari pertama saya di Semarang. Sampai di kos tanggal
3 Maret 2012 malam, sekitar pukul 21.30. Keadaan saya lapar, terakhir makan
siang hari dengan lauk lengkap di rumah tercinta. Perut lapar menjadi hal
pertama yang menyadarkan saya kalau saya sudah kembali dalam dunia yang lain
dari dunia yang sebulan lalu saya tinggali. Dunia tidak nyaman. Tapi yang saya
cari memang ketidaknyamanan itu, jadi ya saya coba mati-matian untuk survive. Saat itu –sampai hari ini motor
saya masih di rumah, kos sangat sepi, tidak ada yang duduk-duduk di luar kamar,
kemungkinan sedang pergi malam mingguan atau sudah tidur. Kesimpulannya tidak
ada yang bisa saya pinjami motor, saya harus jalan kaki mencari makan. Malam
itu saya hanya butuh nasi. Lauknya saya bawa dari rumah, ada sambal goreng
buatan Yu Neni, Kering Kentang, jangan
mie, peyek udang dan tahu goreng tepung. Sambal goreng special buatan Yu Neni
memang favorit saya, rasanya tidak terlalu pedas, sedikit manis, dan ada ‘rasa rumah’. Haha ya, saya hanya
ingin membawa suasana rumah dalam beberapa hari pertama di Semarang, lewat sambal
goreng ini. Ah kan…saya jadi ingat rumah lagi. Malam itu saya jalan sendirian
untuk mencari nasi. Tujuan pertama saya ke bakul nasi goreng di pertigaan dekat
kos, ternyata bapak-bapak nasi goreng itu baru saja berkemas pulang, sudah
habis. Saya jalan beriringan dengan bapak itu dan gerobaknya, mencari warung
makan di dekat kos. Ketika berjalan kaki seperti ini baru saya sadari kita bisa
melihat semua yang kita lewati dengan lebih hidup, lebih detail dan lebih
berkesan. Setelah berjalan cukup jauh akhirnya saya berhasil juga mendapatkan
nasi, kembali ke kos dan langsung saya makan dengan lauk yang saya bawa, dengan
lahapnya.
Hari kedua, Minggu 4 Maret 2012. Pagi hingga siang hari saya
bersihkan kamar nomor 9B ini dengan bersemangat, hari kebersihan kamar. Sorenya
saya ke PKM Teknik untuk rapat departemen dengan teman-teman depsos. Sore itu saya
merasakan keramahan dan keramaian yang pertama di Semarang, mereka semua
menyenangkan, ramai, saya jadi terbawa ramai. Keluarga baru itu, semakin hari
semakin membuat saya nyaman. Saya juga heran, bagaimana bisa saya manusia
dengan tingkat adaptasi payah bisa begitu cepatnya beradaptasi dengan
teman-teman depsos ini. Bersyukur sekali, paling tidak ketika hari-hari ke
depan banyak tugas-tugas dan orang-orang yang menurunkan kadar keceriaan saya,
saya bisa lari tertawa bersama mereka, kembali ramai.
Senin, 5 Maret 2012 hari pertama saya kuliah di semester empat.
Semester ini saya awali tanpa resolusi, sama sekali tidak ada resolusi. Hari
pertama saya berangkat pagi. Paling tidak saya mengawali semester empat dengan
hal yang baik, tidak telat seperti biasanya. Saya belajar di Jurusan Arsitektur
FT Undip Semarang. Dan baru saya temui, satu kelas berisi 120-an orang. Bisa
Anda bayangkan? Ah tidak usah dibayangkan, nanti malah ikutan sesak nafas.
Dengan air conditioner yang hanya satu untuk mendinginkan ruangan dengan
manusia sebanyak itu, saya sering merasa tidak sedang kuliah, tapi lomba
rebutan nafas, rebutan angin, sungguh tidak manusiawi. Itu salah satu yang
menjadikan saya kurang suka kuliah di sini.
Di kampus ini saya juga sering berasa sendirian,
sendirian dalam fitrah. Ah, fitrah seperti apa saya sulit menjelaskan di sini. Yang
jelas, saya merasa kehilangan teman-teman akrab yang saling menasihati,
mengingatkan, yang saling bercanda dengan santunnya tanpa menyakiti, saling
rajin mengajak liqo walaupun saya jarang sekali berangkat. Hahaha. saya kangen Oma
Iis, Mamih Mawar, Whyca, Mba Ayi, Nanik, Mba Pepy, Mayaw... Kangen bukan hanya
sekadar ingin bertemu, tapi kangen setiap hari bersama-sama. Saya kangen mereka
karena di sini, saya merasa tidak ada yang membantu saya membentengi diri,
sendirian. Tapi toh saya harus survive walaupun sendirian, harus tetap
semangat.
Sudah bahas ketidaknyamanannya. Namun, bagaimana pun, pelan-pelan saya rasakan, mulai
nyaman belajar di sini. Jelas bukan karena fasilitasnya, tapi teman-teman baru
saya. Saya mulai bisa berteman dengan manusia-manusia varietas ini. haha. Entah
karena sekadar rutinitas atau memang sudah benar-benar beradaptasi, tapi
nyatanya mereka yang saya temui setiap hari, yang mulai saya mengerti dan
mengerti saya. Senang rasanya mempunyai rasa seperti ni lagi, bisa bergaul,
menerima dan diterima. J Soooo, saya harap
besok-besok saya gak perlu capek-capek berpura-pura ramai, tapi sudah benar-benar
bisa ramai dengan teman-teman baru saya. J
Ah tulisan ini gak beraturan banget, saya awali
awal maret, dan saya akhiri bulan apa tebak? Agustus -________- Seliaaaaaaa
malas. Hahaha alhasil saya lupa apa-apa yang saya jalani di bulan April Mei
Juni Juli eeeerr, jadi mohon maklum kalau point nya kacau, gak tau mau cerita
apa.
Selia stefi Yuliasari copyright© 2011
4 komentar:
kalo ga ada yang ngajak liqo, cari info terus ajak yang lain tuh.
biar di kelas kayak kamu semua, keren haha
buat suasananya jadi ga sendiri lah. ajak yang lain liqo, biar di kelas kayak kamu semua, keren. haha
bikin suasananya jadi ga "sendiri" lah.
banyak temen buat diskusi kok.
ajakin yang lain liqo, biar dikelas kayak kamu semua.
keren, haha
hehehe pelan-pelan dim... ini juga iman naik turun hahaha.
heh apaan keren kaya betmen -____-
Posting Komentar